.

Selasa, 25 Juni 2013

Menilik Kawasan Jatinangor

Pemprv Jabar tentu tidak main-main dalam menetapkan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, sebagai kawasan pendidikan tinggi Tahun 1987. Penetapan kawasan melalui Surat Keputusan Gubernur Jabar No. 593/3590/1987 tentang Penetapan Kecamatan Jatinangor sebagai Kawasan Perguruan Tinggi, pasti ditunjang dengan karakter daerah Jatinangor yang memadai.

Jatinangor memiliki kriteria lahan yang cocok dijadikan kawasan pendidikan. Di antaranya, iklim tropis pegunungan, berada pada kisaran 675-1.281 meter di atas permukaan laut, dan tidak berada di pusat kota. Dengan kriteria itu, maka berdirilah empat kampus besar di atas kawasan Jatinangor, yakni Unpad, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), serta Universitas Winaya Mukti (Unwim).

Saat ditetapkan menjadi kawasan pendidikan tinggi, tidak sedikit lulusan empat kampus tersebut yang berprestasi. Konsentrasi mahasiswa yang meniti ilmu di Jatinangor ini ditunjang oleh kondisi lingkungan di sekitaranya.

Dosen arsitektur ITB, Ahmad Tardiana, menyatakan, kebanyakan negara maju membangun kampus di pinggiran kota. Lokasi kampus pun harus berdekatan dengan nuansa lingkungan yang hijau. Pasalnya, negara maju beranggapan bila keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari interaksi lingkungan yang bersih.

Secara kasat mata, Jatinangor merupakan daerah gersang, bising, dan 'diramaikan' dengan kemacetan lalu lintas. Namun, pengusaha hiburan malam dan mal pun tidak ingin kalah meramaikan kawasan pendidikan tinggi tersebut. Tidak heran, konsentrasi belajar mahasiswa Jatinangor tersita dengan aktivitas nongkrong, main biliar, hiburan malam lainnya.

Belum lama ini, sosiolog dari Unpad, Budi Rajab, berpandangan, kondisi kawasan pendidikan tinggi saat ini berbeda dengan tahun 1970-an. Saat ini, kata dia, kampus Jatinangor kurang nyaman karena berdekatan dengan mal, pasar, sampah, dan dihiasi dengan pemandangan berupa kemacetan lalu lintas. ''Dengan kondisi seperti ini, entah bagaimana nasib Jatinangor ke depannya,'' ujar dia.
(san )

Sumber :
Republika
16 Agustus 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar